RESENSI
”Doa Anak Jalanan”
Di susun oleh
:
Faschoda Finsa
Amadio (13)
M. Benteng Aldijana
(21)
Kelas XI-IPS 5
SMA NEGERI 8 KOTA
KEDIRI
TAHUN AJARAN
2013-2014
Identitas Buku
Judul
: Doa Anak Jalanan
Pengarang : Mamun Affany
Penerbit : Sofia Publishing House
Tahun Terbit : Mei 2013
Sampul : Soft Cover
Harga : Rp.30.000
SINOPSIS
Do’a Anak
Jalanan
Sekali lagi
Ma’mun Affany mengerjakan sebuah novel untuk pembaca setianya di tanah air
semua. Namun tak seperti biasanya, penulis lima novel ini mencoba hadir dengan
kisah bernuansa perjuangan hidup menggapai cita-cita, bukan bernuansa episode
cinta seperti novel-novel sebelumnya. sehingga novel ini tidak lagi berwarna
tentang wanita, ungkapan perasaan, tapi lebih kepada motivasi untuk keluar dari
hidup yang tertekan.
Berlatar
wilayah Jakarta di tahun 2008, novel ini menghadirkan tiga tokoh utama. Dina,
Adib, dan Cindy. Dina sosok paling besar berusia sekitar lima belas tahun,
sedangkan Adib kelas enam SD, dan Cindy kelas satu SD. Ketiganya layaknya kakak
beradik namun disatukan bukan berdasarkan satu ibu atau satu ayah, tapi sebatas
karena disatukan oleh preman yang setiap hari memeras uang dari keringat mereka
dengan mengamen di jalan raya dengan berjuang hadapi kerasnya kehidupan
jalanan.
Mereka sadar
bahwa hidup di jalan raya tidaklah pantas, mengamenpun seringkali sebatas
alasan untuk dengan halus meminta uang walaupun suara mereka layak sebagai
penyanyi panggung. Mereka bertiga bersikeras untuk merasakan pendidikan di
tengah-tengah kungkungan preman, jika ketahuan mereka harus bersiap untuk
dipukul, ditendang, disiksa, bahkan mungkin dibunuh. Tapi mereka tetap ingin
sekolah karena mereka ingin keluar dari kehidupan jalanan.
Yang menarik
dari novel ini adalah kepiawaian dalam menarik emosi pembaca untuk merasakan
perjuangan setiap tokohnya. Dina sebagai anak paling tua penuh tanggung jawab
menjaga adiknya, semua dikorbankan untuk adik-adiknya. Semua patut dicontoh,
bahkan semangat para tokoh-tokohnya layak menjadi motivasi hingga tanpa sadar
kita akan menyadari betapa beruntung kehidupan yang kita miliki.
Novel ini tidak
begitu tebal, namun gaya cerita yang fokus menjadikan pembaca bersiap-siap
habiskan waktu dalam sekali duduk. Bahkan tanpa terasa diujung episode pembaca
akan merasa iba hingga tiba-tiba air mata hendak menetes merasakan betapa keras
perjuangan tiga anak yang harus hidup berkalang nyawa. Novel yang rencananya
akan terbit pada April ini layak untuk menjadi bacaan di sela-sela waktu anda,
terutama bagi anda yang berniat mencari cermin sebagai penyemangat dalam hidup,
dan sebagai penyadaran bahwa betapa beruntung orang-orang yang sudah bisa
mengenyam pendidikan di sekolahnya.
KEPENGARANGAN
Latar Belakang Pengarang
Ma’mun Affany lahir di Tegal 21 September 1986.
Menamatkan pendidikan KMI di Pondok Modern Darussalam Gontor 2004, program S1
fakultas Syari’ah pada almamater yang sama di tahun 2008, dan program S2 di
Fakultas Usuluddin juga ditamatkan di almamater yang sama pada 2012
Aktivitasnya sehari – hari lebih
banyak dihabiskan untuk menulis, baik novel maupun catatan pribadi, mengisi
seminar terutama tentang pelatihan menulis novel di berbagai tempat. Beberapa
catatannya baik tentang tulis menulis, maupun falsafah hidup dan pernak –
pernik kegiatan bisa di affany.net.
Novel yang sudah dia terbitkan antara
lain Adzan subuh menghempas cinta. Novel kedua Kehormatan di balik kerudung
yang di angkat di layar lebar oleh starvision. Yang ketiga 29 Juz harga wanita.
Yang keempat Satu wasiat untuk lelaki. Yang kelima Cemburu di hati penjara
suci. Keenam do’a anak jalanan.
KELEBIHAN,KEKURANGAN
DAN KELEMAHAN
·
Kelebihan buku :
A. Kelebihan dari
novel ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan
didalam novel ini.
B. Kelebihan lainnya
adalah ini adalah kisah yang diangkat dari
kehidupan nyata dan sangat menyentuh.
C. Mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima
cobaan dari Allah dan yakin setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya
D. Kepiawaian
dalam menarik emosi pembaca untuk merasakan perjuangan setiap tokohnya.
·
Kelemahan :
Kelemahan yang
dimiliki novel ini, di antaranya kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca
berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
KRITIK DAN SARAN
Kisah yang mengajarkan kita
tentang arti kehidupan yang sebenarnya. Salut banget sama ceritanya, tapi
sayang penulisannya masih ada yang kurang menarik. Pokoknya yang belum baca
novel ini harus baca karena sangat bagus dan mengharukan. Mungkin itu saja yang
dapat saya katakan.
Unsur intrinsik :
Judul : Doa anak jalanan
Tema : Perjuangan hidup
Tokoh :
-
Adib :
Penurut, Tidak mengenal putus asa
-
Cindy :
Penurut, Tidak mengenal putus asa
-
Dina :
Penuh tanggung jawab
Setting :
-
Tempat : Jalanan
-
Suasana : Menegangkan, Mengharukan
-
Waktu : Tidak di ketahui
-
Alur :
Maju
-
Sudut pandang :
Orang ke – 3
Amanat :
-
Kita harus bersyukur dengan apa yang telah kita
miliki sekarang, karena masih ada orang – orang yang kekuarangan di luar sana.
-
Kita harus bersabar menghadapi semua cobaan.
Unsur
Ekstrinsik :
-
Nilai religius :
Kita harus bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah.
-
Nilai moral :
Janganlah merasa iri dengan apa yang orang miliki.
-
Nilai Sosial Budaya : Dibalik semua cobaan pasti akan mendapat rahmat.
.jpg)

.jpg)